Selasa, 24 November 2009

Presiden SBY Bantah Terima Dana Bank Century

Presiden SBY Bantah Terima Dana Bank Century
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan keinginannya untuk juga mengetahui aliran dana talangan Bank Century yang saat ini menjadi isu berkembang panas dalam perdebatan publik.
Dalam acara silaturahmi dengan pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Negara, Jakarta, Minggu malam, Presiden Yudhoyono kembali membantah rumor yang saat ini berkembang bahwa tim suksesnya menerima aliran dana talangan Bank Century pada Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden 2009.
“Saya juga ingin tahu aliran dana talangan ke mana saja, buka semua apa adanya. Sekali lagi untuk mengetahui ‘proper’ atau tidak. Apa ada yang menyimpang atau semua sesuai dengan yang ditentukan. Buka semua,” tuturnya.
Presiden mengakui ia telah mendengar rumor tentang tudingan tim suksesnya menerima aliran dana talangan Bank Century pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2009.
“Saya harus katakan malam ini, tentu sesuatu yang tercela seorang Presiden mendapatkan dana atau meminta dana atau berharap ada dana dari sumber-sumber yang tidak semestinya, dengan demikian itu cacat bagi saya kalau itu sebagaimana yang beredar sekarang ini dikait-kaitkan. Saya ingin dibuka seluruhnya,” tuturnya.
Untuk membuktikan bantahannya, Presiden mempersilakan Pusat Pelaporan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) dan Bank Century untuk membuka semua catatan rekeningnya.
“Saya tidak ingin tidak ada halangan psikologis antara rakyat dan kepala negara dan keadilan tegak di negeri ini, sambil mencari siapa yang tidak ‘proper’ di dalam menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Presiden mengatakan kasus Bank Century harus dibuka seluruhnya dan dibedah agar seluruh rakyat juga mengerti semua duduk persoalan secara jelas.
“Adalah solusi terbaik untuk membikin terangnya sesuatu yang beredar di mana-mana. Ini bagian dari sejarah kita, pembelajaran yang penting. Mari kita masuk dalam wilayah riil, dan bukan sama-sama yang sarat sesuatu yang belum tentu mengandung kebenaran, apalagi nyata-nyata tidak ada apa yang digosipkan,” jelasnya.
Senada dengan penjelasan terdahulu, Presiden Yudhoyono mengajak publik untuk memandang kasus Bank Century dari situasi krisis keuangan global yang terjadi ketika pemerintah memutuskan untuk menyelamatkan bank tersebut.
Presiden juga mengajak agar semua pihak menunggu laporan audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang dana talangan Bank Century yang menurut rencana akan diserahkan ke DPR pada Senin 23 November 2009.
“Akan kita lihat sama-sama seperti apa. Bagi saya kalau itu ada yang diklarifikasi, dijelaskan, dan dipertanggungjawabkan, yang bertanggungjawab harus mempertanggungjawabkan dan menjelaskan. Supaya jelas,” ujarnya.
Presiden juga mempersilakan DPR untuk menggunakan hak angket dana talangan Bank Century jika itu merupakan jalan terbaik agar masalah Bank Century menjadi terang benderang.
“Saya pun bisa memberikan dukungan penuh kalau itu adalah solusi terbaik untuk membikin terangnya sesuatu yang beredar di mana-mana,” demikian Presiden. (Ant/u)

This entry was posted on Senin, November 23rd, 2009 at 09:36 and is filed under Berita Utama. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. Both comments and pings are currently closed.

Sabtu, 21 November 2009

Safety Video Mesum Pelajar

Safety Video mesum Pelajar yang sekarang - sekarang ini begitu banyaknya. Video mesum banyak dicari orang di dunia maya ini. Memang sekrang ini masalah video mesum sudah cukup mengkhawatirkan kita semua. Begitu bertubi - tubinya kita disuguhi berita tentang video mesum yang beredar luas ini.

Rekaman video mesum pelajar SMP yang berdurasi 5 menit 23 detik ini, sejak sepekan terakhir beredar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Dalam rekaman terlihat sepasang remaja dibawah umur mengenakan seragam SMP, berhubungan intim layaknya suami istri. Dari rekaman, diduga perbuatan mesum dilakukan pada siang hari, disebuah rumah kosong dengan dinding terbuat dari papan kayu.

Parahnya rekaman video mesum itu menyebar luas di kalangan pelajar dan warga via handphone. Hal ini membuat warga prihatin.

Laporan beredarnya video mesum pelajar SMP ini sudah diterima Polres Tulungagung. Dari hasil penyelidikan sementara, kedua pelajar merupakan siswa siswi salah satu SMP negeri di Kabupaten Tulungagung.

Dalam waktu dekat, pihak polres akan memanggil pelaku video mesum dan kepala sekolah yang bersangkutan, guna pengusutan lebih lanjut.

Untuk mengantisipasi merebaknya perbuatan mesum di kalangan pelajar, para orang tua dihimbau memperketat pengawasan terhadap anak-anaknya.(G

Senin, 16 November 2009

Eyang Sinto Gendeng

“Astaga!” kejut Wiro dengan muka berubah. “Jadi itu rupanya kekuatan obat yang disuruhnya telan. Pantas burungku tidak bisa mengepakkan sayap...” Wiro garuk-garuk kepala. Anak Paman Murid Mbah Gendeng ini nyengir kuda.

“Nah ini! Lekas telan obat ini!” Sinto Gendeng serahkan obat hitam bulat itu pada Wiro.

Tanpa ragu sang murid segera menelannya. Lalu dia bertanya. “Nek, obat yang barusan aku telan ini untuk apa? Mau membuat burungku jadi lebih rapuh?”

Si nenek gelengkan kepala. “Obatku ini justru untuk menyembuhkan burungmu agar kau nanti bisa meyakinkan Dewi Ular bahwa kau benar-benar seorang lelaki jantan!”

“Jadi... jadi Eyang sengaja hendak menyuruhku tidur dengan perempuan itu lalu dia mencelekai diriku?”

“Kau mau tidur dengan dia sampai tujuh hari tujuh malam siapa mau yang melarang?! Tapi ingat, kau harus punya kemampuan untuk menahan diri. Bukan mempergunakan burungmu, tapi menusukkan paku emas itu ke pusar Dewi Ular...”

“Wah berat Nek! Kalau akau tak sanggup menahan diri bagaimana?” tanya Wiro.

“Kalau begitu lebih bagus kau bunuh diri saja sekarang-sekarang ini!” sahut Eyang Sinto Gendeng. Lalu tanpa banyak bicara lagi dia berkelebat pergi.

Begitu orang yang memekik menampakkan diri, Sandaka segera melompat ke hadapannya. Ternyata yang muncul adalah Dewi Ular. “Sandaka! Apa yang terjadi dengan dirimu! Celaka!” Dewi Ular berteriak keras dan tersurut beberapa langkah ketika melihat keadaan Sandaka yang ditancapi paku baja putih murni mulai dari kepala sampai ke kaki serta penuh gelimangan darah.

“Kekasihku...” ujar Dewi Ular seraya mendekati Sandaka sambil membuat gerakan hendak merangkul pemuda itu. “Kau dalam bahaya. Lekas ikuti aku. Tinggalkan tempat ini...”

“Sandaka!” Datuk Bululawang berteriak. “Lekas bunuh perempuan di hadapanmu! Jangan biarkan dia memelukmu!”

“Sandaka!” balas berteriak Dewi Ular. “Jangan dengarkan ucapannya! Kau adalah kekasihku! Kau harus tunduk dan patuh padaku! Ayo lekas pergi!”

Dewi Ular yang hendak memeluk si pemuda tertahan gerakannya ketika melihat bagaimana sepasang mata Sandaka memancarkan sinar hijau berkilat. Wajah dan tubuhnya yang berpaku-paku dan tertutup darah ikut memancarkan sinar kehijauan. Itulah hawa dan tanda pembunuhan!

“Celaka! Paku-paku keparat itu benar-benar telah melumpuhkan otaknya! Kini dia hanya mengikut pada perintah dajal bertangan buntung ini! Sebaiknya kuhabisi dulu tua bangka keparat ini!” Dewi Ular kebutkan lengan baju hijaunya. Dua gelombang angin sedahsyat topan prahara menderu ke arah Datuk Bululawang. Sang datuk cepat menyingkir. Namun lawan menyusul pukulan tangan kosong dengan satu hantaman jarak pendek. Baru saja dia mampu menghindar, tiba-tiba Dewi Ular sudah berada di sampingnya melancarkan jotosan ke pelipis kirinya.

Datuk Bululawang umbar tawa mengekeh . Berkelahi jarak dekat, justru ini maunya. Dia seperti membiarkan kepalanya dihantam pukulan lawan. Namun diam-diam tangan kanannya melesat ke perut Dewi Ular , siap menjebol dan membetot isi perut perempuan ini.

Dewi Ular yang sudah tahu keganasan ilmu Datuk Bululawang tidak berlaku ayal. Dia tekankan kedua tumitnya ke tanah. Sesaat kemudian tubuhnya melayang ke atas. Dari rongga bawah pakaian hijaunya melesat keluar dua ekor ular hijau. Dua binatang jejadian ini langsung melesat ke arah Datuk Bululawang.

“Desss! Prakkk!”

Kepala ular hijau sebelah kanan hancur dihantam tangan sakti Datuk Bululawang. Namun dia tidak mampu menghantam ular kedua ataupun menghindar. Binatang ini mematuk ke arah matanya. Sesaat lagi mata kiri orang tua bertubuh pendek dan berpunuk ini akan hancur menjadi satu lobang yang mengerikan, tiba-tiba dari samping ada dua larik sinar hijau menyambar. Ular hijau yang hendak mematuk mata sang datuk hancur berkeping-keping.

Dewi Ular terpekik dan cepat bertindak mundur. Dadanya mendenyut sekali. Dia memandang ke kiri di mana Sandaka tegak dengan pandangan mata angker. Dewi Ular tahu pemuda itulah yang barusan menyelamatkan Datuk Bululawang dengan semburan cahaya hijau sakti dari kedua matanya.

“Sialan! Aku tak mungkin bisa melawannya. Apalagi ada datuk keparat itu di sini. Hari ini aku terpaksa mengalah. AKu terpaksa menyingkir! Jahanam betul!”

“Sandaka! Lekas kau habisi perempuan itu!” teriak Datuk Bululawang ketika dilihatnya gelagat Dewi Ular hendak melarikan diri.

Manusia paku yang kini berada di bawah pengaruh dan kekuasaan Datuk Bululawang menggereng keras. Dengan satu kali lompatan saja dia sudah berada di hadapan Dewi Ular. Dia kedipkan kedua matanya. Dua larik sinar hijau menyambar. Dewi Ular melompat ke balik sebatang pohon seraya menghantam dengan tangan kanan.

Rabu, 11 November 2009

Eyang Sinto Gendeng

Mengenal Eyang Sinto Gendeng spertinya agak mirip dengan Mbah Gendeng yang sekarang cukup ramai dibicarakan orang di situs - situs yang sedang mengikuti kontes Mbah Gendeng dari Gunung Kidul.

Wiro Sableng murid terkasih eyang Sinto Gendeng, yang mempunyai Senjata utama Wiro Sableng. Sebuah kapak besar bermata dua, dengan gagang berupa seruling dan ujung gagang berbentuk kepala naga. Di masing-masing mata kapak terukir angka 212. Di seri pertama Wiro Sableng : "Empat Berewok dari Goa Sanggreng", dikatakan bahwa kapak ini terbuat dari logam dan gading.

Mulut ukiran naga dapat menembakkan jarum-jarum beracun, dengan jalan menekan tombol rahasia pada kapak. "Seruling" di gagang kapak dapat ditiup dan mengeluarkan suara yang sangat dahsyat.

Beberapa musuh WIro Sableng yang tidak dapat dibunuh dengan kesaktiannya yang lain, dapat dikalahkan atau dibunuh dengan bunyi seruling ini, misalnya : Dewi Siluman dari Bukit Tunggul pada episode Dewi Siluman dari Bukit Tunggul, atau nenek Arashi pada episode Pendekar Gunung Fuji. Kapak ini baru dapat digunakan dengan mengerahkan tenaga dalam.

Tebasannya terlihat seperti sinar putih dan mengeluarkan bunyi seperti dengungan ratusan tawon. Kapak ini juga mengandung racun mematikan. Pada episode Tiga Setan Darah dan Cambuk Api Angin, di akhir episode, pemegang Cambuk Api Angin terbunuh oleh racun ini, setelah tangannya putus ditebas Kapak Maut Naga Geni 212.

Minggu, 08 November 2009

Tentang UFO

Tentang UFO ini masih banyak orang yang percaya keberadaannya namun tidak sedikit juga yang tidak percaya akan adanya UFo . Kita ttak usah mempermasalahkan yang begituan, UFO yang ada di situs - situs anggaplah sebagai sebuah hiburan yang enak juga kita tonton dan lihat sebagai pelepas rasa penat dan bosan kita saja.

Banyak sudah orang yang mengirim rekaman gambar tentang pesawat terbang yang mirip dengan sebuah piring atau mengirim Video UFO ke situs - situs ataupun ke lembaga pengkajian tentang masalah UFO yang kita tak tahu benartidaknya.

Saya hanyalah salh seorang penggemar tontonan tentang pesawat terbang yang mirip sebuah piring,tak peduli itu bohongan atau nyata ada. Yang paling utama bagi saya adalah bahwa melihat tontonan tentang UFO tersebut bisa membuat saya merasa terhibur saja.