Minggu, 10 Januari 2010

Main di Piala Afrika

Piala dunia 2010, Kapten Togo, Emmanuel Adebayor mengatakan, dia dan rekan-rekannya sebenarnya ingin tetap bermain di Piala Afrika. Mereka ingin menghormati sopir bus yang tewas juga demi kehormatan negara. Namun, pemerintahlah yang akhirnya memutuskan untuk mundur.

Togo memang akhirnya mundur dari Piala Afrika, setelah bus mereka diserang kelompok separatis. Akibat serangan itu, sopir bus tewas dan sembilan orang terluka, termasuk dua pemain.

Meski trauma, para pemain Togo sebenarnya ingin tetap bermain di Piala Afrika. Namun, pemerintah Togo kecewa karena tak ada jaminan keamanan. Sehingga, negeri itu akhirnya memutuskan untuk mundur. Keputusan yang sama nyarid dilakukan oleh Pantai Gading dan Nigeria, tapi akhirnya dibatalkan.

"Ada pertemuan pemain dan kami merasa pemain bola yang tak berhubungan dengan politik. Kami memutuskan untuk melakukan sesuatu di Piala Afrika denga negara dan mereka yang tewas. Sayangnya, kepala negera kami memutuskan untuk mundur. Kami akan segera pulang," kata Adebayor.

"Keluarga dan orang-orang yang mencintai kami juga telah menelepon kami. Mereka mengatakan, jika kami ingin tetap bermain dipersilakan terus bermain. Tapi, pemerintahlah yang membuat keputusan," tambahnya dalam wawancara dengan Radio Perancis, RMC.

"Apakah akan ada serangan lain? Tak ada yang tahu. Jika pemerintah meminta kami pulang, mungkin ada informasi bahwa akan ada serangan susulan. Kami harus menghormati hal itu. Pemerintah tahu apa yang terbaik buat karier dan hidup kami," jelas Adebayor.

"Kami akan dijemput pesawat kepresidenan. Pesawat sudah meninggalkan Lome (ibukota Togo, Red)," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar